Tegal Kota, mengantisipasi terjadinya
konflik nyata terhadap kerukunan beragama di wilayah Kota Tegal diharapkan
peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat dengan melakukan pembinaan dan
penyuluhan sesuai dengan Tupoksinya masing-masing sehingga tidak terpengaruh
dengan situasi yang terjadi di Tolikara Papua.
Berikan pemahaman dimana kejadian
tersebut bukan merupakan konflik agama namun salah satu kesalahpahaman yang
bisa diselesaikan dengan tidak berbuat atau melakukan suatu tindakan maupun
membuat masalah yang nantinya menimbulkan masalah yang lebih besar lainnya.
Hal tersebut disampaikan Kapolres
Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana,Sik dalam rapat koordiansi bersama Forum
Komunikasi Umat Beragama (FKUB) mengantisipasi Kasus Kerusuhan Tolikori yang
dihadiri Walikota bersama usur Forkopimda Kota Tegal, MUI serta para pimpinan
dari perwakilan Agama , Senin (27/07) bertempat di ruang Adipura Balaikota
Tegal.
Selain secara intensif mengelar
pertemuan antar umat beragama , Kapolres menyampaikan yang sangat penting dan
perlu segera dilakukan yakni tindakan serta action kita dilapangan bukan hanya
formalitas saja namun bagaimana tindakan dari semua elemen sesuai dengan
tupoksinya untuk meredakan atau paling tidak berikan pemahanan dengan tetap
membina kerukunan antar umat beragama di kota tegal yang sudah terjalin dan kondusif.
Walaupun secara umum wilayah Kota
Tegal kondusif namun Kapolres mengingatkan perlu mewaspadai masuknya pengaruh
dari wilayah lain yang nantinya akan menganggu kondisi kerukunan umat beragama
di Tegal.
Lebih lanjut Kapolres menyampaikan
disela-sela pengamanan Operasi Ketupat Candi 2015 yakni pengamanan arus mudik
lebaran pihaknya berupaya dengan melakukan pengalangan berkoordinasi serta
bersilaturahmi kepada para Ulama dan Tokoh Agama termasuk Pondok-pondok Pesantren
selain tentunya melakukan pengamanan di beberapa Gereja serta tempat-tempat
Ibadah lainnya.
Hal senada disampaikan Ketua FKUB Kota
Tegal Drs H Suwarso, M.Pd yang menyampaikan adanya perbedaan di tengah-tengah
masyarakat oleh karenanya bila semua fihak setuju dengan adanya hal ini maka
tidak perlu adanya konflik perbedaan diantara kita .
Oleh karena itu Ketua FKUB mengajak
bersama-sama membangun seluruh umat untuk lebih sadar bahwa hidup kita bersama
dengan orang lain yang berbeda, dimana bila prisnsip ini dapat dilaksanakan
dengan baik Insya Allah akan tercipta kerukunan antar umat beragama khususnya
di Kota Tegal.
Dalam kesempatan tersebut juga
dilaksanakan penandatanganan peryataan sikap dari masing-masing perwakilan
pimpinan umat beragama disaksikan Walikota dan Unsur Forkopimda Kota Tegal ,
dimana sebelumnya juga disampaikan arahan dan paparan dari Walikota dan Forkopimda
lainnya.