Minggu, 19 Oktober 2025

Unjuk Rasa Setaun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Rawan Disusupi


KBRN, Jakarta: Menjelang aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2025, berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, buruh, dan kelompok sipil mulai mempersiapkan diri untuk turun ke jalan.

‎Namun, aksi tersebut dikhawatirkan berpotensi disusupi oleh kelompok anarko yang dikenal sering memicu tindakan destruktif dalam setiap aksi massa.

‎Kekhawatiran itu muncul karena pengalaman sebelumnya. Pada 25 dan 28 Agustus 2025, aksi di depan Gedung DPR RI sempat ricuh setelah diduga dimanfaatkan oleh kelompok anarko. Dalam peristiwa itu, sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan akibat tindakan anarkis.

‎Aktivis pemerhati pergerakan mahasiswa Jakarta, Ade Anto, mengimbau seluruh peserta aksi agar tetap menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak konstitusional warga negara, namun harus dilakukan dengan tertib dan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Pemerintah memberi ruang untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tapi jangan sampai aksi damai berubah menjadi kerusuhan karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Ade Anto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/10/2025).

‎"Mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil harus waspada terhadap potensi penyusupan, terutama dari kelompok anarko,” sambungnya.

‎Ade menegaskan, tujuan utama aksi ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan Prabowo–Gibran selama satu tahun terakhir. Evaluasi itu mencakup sektor ekonomi, kebijakan publik, serta kinerja lembaga negara seperti DPR, TNI, dan kepolisian.

‎Ia berharap semangat perjuangan masyarakat tidak ternodai oleh tindakan kekerasan atau provokasi yang dapat merusak citra gerakan tersebut.

‎"Jangan sampai tujuan mulia untuk menyampaikan aspirasi rakyat gagal hanya karena ada pihak yang memprovokasi dan membuat kericuhan,” tegasnya.

‎Diketahui, kelompok Anarko atau Anarko Sindikalis merupakan kelompok dengan ideologi anarkisme yang menolak sistem otoritas, termasuk pemerintahan dan kapitalisme. Di Indonesia, mereka sering dikaitkan dengan aksi kekerasan dan perusakan fasilitas umum dalam demonstrasi besar.

‎Ciri khas kelompok ini mudah dikenali berpakaian serba hitam, menutup wajah, dan membawa simbol-simbol perlawanan. Dalam sejumlah aksi, mereka juga kerap memprovokasi massa dengan membakar ban, melempari petugas, hingga merusak properti publik.

‎"Saya berharap aksi peringatan satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran dapat berlangsung damai, tertib, dan kondusif, sehingga aspirasi rakyat dapat tersampaikan tanpa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar