Tegal Kota , reformasi awalnya hadir
menghipnotis raykat dengan indahnya mimpi para pemimpin rezim, dimana setelah
kesempatan diraihnya apa yang dilakukan selama ini hanyalah halusinasi
alih-alih hidup sejahtera, nasib rakyat kian terpinggirkan dan terusir dari
ulah segerombolan kaum yang mengkalim dirinya sebagai reformis dalam bentuk
partai.
Hal tersebut disampaikan dalam aksi
damai “ Menuntut Janji Jokowi” yang
digelar sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Daerah Tegal , Senin (23/03) didepan Kantor DPRD Kota Tegal
yang dipimpin Zaenul Faqih dengan Korlap sdr.Nur afan.
Aksi dimulai dari Sekretariat KAMMI,
Jl. Halmahera yang dilanjutkan longmarch berjalan kaki menuju ke Gedung DPRD
Kota Tegal dengan dikawal dan pengamanan Personel Polres Tegal Kota dipimpin
langsung Kabag Ops Kompol Suwandi,SH bersama Kasat Sabhara AKP Aries Heriyanto
Selain berorasi dalam aksi tersebut
juga menyampaikan peryataan sikap menghendaki stabilitas harga, kepastian hukum
dan situasi politik yang kondusif, mengingat kegaduhan politik yang terjadi
saat ini adalah bukti Bapak Jokowi tidak memiliki Visi, Agenda dan Manajemen
kepemimpinan yang baik.
Bahwa Bapak Jokowi terlalu kompromis
terhadap kepentingan asing hal ini dibuktikan dalam Pidato di KTT APEC di
Beijing bulan November lalu tak ubahnya sebagai Obral Asset Bangsa termasuk terjadinya kenaikan harga BBM setelah
Bapak Jokowi kembali ke tanah air seolah-olah menjadi sinyal pesanan asing.
Selain itu pelibatan lembaga
pertahanan asal Amerika Defence Institution Reform Initiative (DIRI) dalam
penyusunan Renstra Pertahanan Indonesia semakin menegaskan kendali asing yang
kuat dalam Pemerintahan Jokowi.
Sehingga peserta aksi menilai Presiden
Jokowi telah gagal menjaga amanah rakyat Indonesia yang menghendaki Stabilitas
harga, kepastian hukum dan situasi politik yang kondusif dimana kegaduhan
politik yang terjadi saat ini bukti beliau tidak mempunyai Visi, agenda dan
manajemen yang baik.
Kemudian Visi dan Misi apa yang
dikampayekan oleh beliau telah diingkari sendiri sehingga masyarakat
menyimpulkan bahwa Beliau adalah pembohong dengan sebuah kepahitan dalam ujud
naiknya harga kebutuhan hidup yang membuat rakyat makin terhimpit tak berdaya
dan ini penderitaan yang tak lagi punya harapan.
Sebagai tanda keprihatihan setelah
berorasi dan bentuk kekecewaan tidak ditemui perwakilan anggota Dewan ,
selanjutnya peserta mengelar pembacaan surat Yazin bersama sebagai bentuk
keprihatinan terhadap para pemimpin yang tidak respek terhadap koreksi
masyarakat yang kemudian membubarkan diri dan hingga selesai berjalan dengan
aman kondusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar