Minggu, 12 April 2015

AMANKAN AKSI MASSA TUNTUT WALIKOTA MUNDUR, POLRES TERJUNKAN 400 PERSONEL


Tegal Kota , Sebanyak 400 personel Polres Tegal Kota termasuk unit K9 di backup 1 peleton anggota Brimob Denpor B Pekalongan mengamankan Aksi unjukrasa yang kembali digelar oleh ratusan orang dari beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa Kota Tegal mendesak Hj. Siti Masitha Soeparno turun dari jabatanya sebagai Walikota Tegal karena dinilai tidak mampu memimpin, Minggu (12/04) pagi dengan berusaha bergerak menuju pendopo Balaikota Tegal.

Namun aksi tersebut dapat ditahan barikade dan penjagaan ratusan personel Polres Tegal Kota di jembatan jalan Pancasila yang langsung dipimpin Wakapolres Kompol Robert Sihombing,SH,MH , sehingga tidak masuk mendekati pintu gerbang Balaikota menginggat Aksi digelar bertepatan bersamaan saat berlangsung upacara peringatan HUT Kota Tegal ke 435 yang digelar di Alun-alun Kota Tegal.

Aksi diikuti gabungan elemen mahasiswa HMI, KAMMI dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Tegal yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Untuk Rakyat ( Gempur), bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tegal serta Persatuan Guru Swasta dan berbagai elemen masyarakat Kota Tegal yang selanjutnya berorasi di depan gedung Bank BRI, sementara sebagian massa tertahan di jembatan Jalan Pancasila dengan barikade dan kawalan petugas dari Polres Tegal Kota.

Ratusan personel tersebut selain mengamankan aksi unjuk rasa juga tersebar dibeberapa lokasi dan pintu masuk menuju kawasan alun-alun tempat berlangsungnya Upacara guna mengantisipasi dan mencegah kejadian ataupun peristiwa yang tidak diinginkan menginggat selain upacara kegiatan dilanjutkan dengan pesta rakyat dimana banyak anak-anak dan ibu-ibu yang hadir sehingga dikhawatirkan akan membahayakan oleh karena itu boleh masuk setelah mereka bubar .

Karena peserta aksi mendesak untuk masuk ke pendopo balaikota dengan berusaha menerobos barikade kawat berduri dan penjagaan personel sempat terjadi ketengangan namun dapat diredam setelah Kapolres Tegal Kota AKBP Bharata Indrayana,Sik datang menemui dan berdialog dengan massa yang selanjutnya mengijinkan masuk setelah warga yang sedang menikmati pesta ponggol dan sate kambing sudah keluar dari pendopo.

Massa kembali berusaha masuk kedalam pendopo balikota namun kembali tertahan penjagaan dan pengamanan ratusan personel yang berjaga yang kemudian menggelar orasi di depan gerbang Balaikota Tegal termasuk mengusung keranda dan meneriakkan yel yel Turunkan Walikota Tegal Sekarang Juga, Masyarakat Tegal sudah tidak mau dipimpin walikota perempuan yang arogan secara bergantian masing-masing wakil dari beberapa organisasi meneriakkan orasinya dengan pengeras suara.

Aksi digelar dimaksudkan mendesak Walikota mundur dari jabatannya karena dianggap sudah tidak mampu memimpin masyarakat Tegal dan akan terus dilaksanakan hingga ada hasil keputusan rekomendasi dari DPRD kepada Mendagri , dimana meski nantinya konflik antara Walikota dengan Wakil Walikota diselesaikan secara damai maupun hukum namun tetap akan menuntut agar Walikota mundur.

Sementara dalam orasi warga yang mewakili kaum nelayan menyampaikan agar walikota yang arogan turun sekarang juga termasuk nelayan juga menuntut beras paceklik agar dibagikan kepada para nelayan karena setiap tahun nelayan menerima beras paceklik  namun setelah dipimpin Siti Masitha yang bukan orang Tegal beras paceklik untuk masyarakat nelayan tidak ada.

Hal lainnya disampaikan dalam orasi yang mengatas namakan perwakilan dari Persatuan Guru Swasta yang menyatakan mendukung penurunan walikota karena menyesalkan bebijakan walikota yang meniadakan tunjangan para guru swasta, padahal honor guru swasta sangat kecil oleh karenanya Turunkan Siti Masitha sekarang juga karena tidak memihak masyarakat kecil.

Ditengah orasi sempat terjadi ketegangan dimana ada seseorang yang marah saat mengetahui seorang pegawai ikut melakukan orasi namun dibantah dan ditanyakan oleh peserta aksi lainnya apa hak jika ada yang ikut Aksi dimana menurutnya menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga tidak melihat profesi apalagi telah disampaikan Korpri sudah menyatakan sikap menolak kepemimpinan Hj Siti Masitha sebagai Walikota Tegal saat beraudiensi bersama anggota DPRD beberapa hari kemarin.

Selain itu juga sempat terjadi ketegangan kembali dimana masa berusaha memaksa masuk kedalam pendopo karena Walikota tidak menemui para pengunjukrasa termasuk dengan membakar keranda dan beberapa karangan ucapan selamat , namun dapat diredam setelah disampaikan dan diingatkan agar  massa dalam penyampaian pendapat tetap sesuai dengan aturan dan tidak anarki sehingga tidak sampai terjadi benturan maupun konflik antara para peserta aksi dengan petugas yang langsung disampaikan oleh Kapolres melalui pengeras suara yang memimpin langsung pengamanan.

Aksi berakhir sekitar pukul 13.30 wib dimana para peserta aksi membubarkan diri masing-masing dengan memasang spanduk berisi kecaman dan protes serta kain berisi tanda tangan warga terhadap Walikota Tegal di beberapa pagar pendopo, dan berakhir dengan aman kondusif dimana beberapa personel tetap berjaga mengamankan lokasi pendopo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar