Senin, 23 Maret 2015

PULUHAN MAHASISWA KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA TUNTUT JANJI PRESIDEN JOKOWI


Tegal Kota , reformasi awalnya hadir menghipnotis raykat dengan indahnya mimpi para pemimpin rezim, dimana setelah kesempatan diraihnya apa yang dilakukan selama ini hanyalah halusinasi alih-alih hidup sejahtera, nasib rakyat kian terpinggirkan dan terusir dari ulah segerombolan kaum yang mengkalim dirinya sebagai reformis dalam bentuk partai.

Hal tersebut disampaikan dalam aksi damai “ Menuntut Janji Jokowi” yang digelar sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Tegal , Senin (23/03) didepan Kantor DPRD Kota Tegal yang dipimpin Zaenul Faqih dengan Korlap sdr.Nur afan.

Aksi dimulai dari Sekretariat KAMMI, Jl. Halmahera yang dilanjutkan longmarch berjalan kaki menuju ke Gedung DPRD Kota Tegal dengan dikawal dan pengamanan Personel Polres Tegal Kota dipimpin langsung Kabag Ops Kompol Suwandi,SH bersama Kasat Sabhara AKP Aries Heriyanto

Selain berorasi dalam aksi tersebut juga menyampaikan peryataan sikap menghendaki stabilitas harga, kepastian hukum dan situasi politik yang kondusif, mengingat kegaduhan politik yang terjadi saat ini adalah bukti Bapak Jokowi tidak memiliki Visi, Agenda dan Manajemen kepemimpinan yang baik.

Bahwa Bapak Jokowi terlalu kompromis terhadap kepentingan asing hal ini dibuktikan dalam Pidato di KTT APEC di Beijing bulan November lalu tak ubahnya sebagai Obral Asset Bangsa  termasuk terjadinya kenaikan harga BBM setelah Bapak Jokowi kembali ke tanah air seolah-olah menjadi sinyal pesanan asing.

Selain itu pelibatan lembaga pertahanan asal Amerika Defence Institution Reform Initiative (DIRI) dalam penyusunan Renstra Pertahanan Indonesia semakin menegaskan kendali asing yang kuat dalam Pemerintahan Jokowi.

Sehingga peserta aksi menilai Presiden Jokowi telah gagal menjaga amanah rakyat Indonesia yang menghendaki Stabilitas harga, kepastian hukum dan situasi politik yang kondusif dimana kegaduhan politik yang terjadi saat ini bukti beliau tidak mempunyai Visi, agenda dan manajemen yang baik.

Kemudian Visi dan Misi apa yang dikampayekan oleh beliau telah diingkari sendiri sehingga masyarakat menyimpulkan bahwa Beliau adalah pembohong dengan sebuah kepahitan dalam ujud naiknya harga kebutuhan hidup yang membuat rakyat makin terhimpit tak berdaya dan ini penderitaan yang tak lagi punya harapan.

Sebagai tanda keprihatihan setelah berorasi dan bentuk kekecewaan tidak ditemui perwakilan anggota Dewan , selanjutnya peserta mengelar pembacaan surat Yazin bersama sebagai bentuk keprihatinan terhadap para pemimpin yang tidak respek terhadap koreksi masyarakat yang kemudian membubarkan diri dan hingga selesai berjalan dengan aman kondusif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar